Menapakki dunia yang seakan tiada henti, iya, dunia itu tiada henti, perjalananmu tidak akan berakhir sebelum akhirnya kau pulang sesuai mandat Sang Ilahi.
Kamu fikir perjalananmu tidak akan sepanjang yang kamu kira, ya?
Bahkan, ketika kamu merasa telah menemukan tempat tujuanmu itu bukan berarti perjalananmu berhenti atau telah usai, banyak yang mengartikannya telah sampai pada tujuannya.
Tidak, tidak akan usai.
Tujuan itu hanya kata, tidak pasti, tidak tetap, sangat dinamis, bahkan tidak ada yang dapat memberikan garansi.
Lalu kita bisa apa? Melakukan perjalanan dengan sebaik mungkin? Basi! Memang begitukan caranya, lalu apalagi?
Menyiapkan perbekalan yang kita tidak pernah tau apa yang akan dihadapi sepanjang jalan.
Jangan terlena
Jangan merasa nyaman
Jangan terlalu merasa sudah sampai tujuan
Jangan terlalu lama beristirahat, nanti tidak siap
Jangan lupa bersyukur
Jangan lupa selalu siapkan amunisi perjalanan
Lelah ya? Beristirahatlah
Tetapi ingat, bahwa perjalananmu itu belum akan usai.
Betul, hidup ini adalah sebuah perjalanan
Kehidupan itu adalah sebuah pembelajaran
Pelajaran yang kamu harus lakukan mau tidak mau setiap saat
Jangan kamu terlena pada dunia yang begitu fana dan sangat sementara ini
Sementara namun tidak pernah berhenti apalagi memberikanmu ruang sunyi yang abadi, itu tidak akan pernah
Memangnya kamu tau kemana tujuan perjalananmu nanti?
Memangnya kamu bisa bertanya pada siapa?
Memangnya ada yang memberi tau kamu kemana kamu akan pergi?
Memangnya apa yang kamu cari disini?
Merefleksi diri sangat tidak mudah
Padahal sesama musafir kehidupan, tetapi kenapa begitu kita takut pada penilaiannya? Pada cemoohannya? Pada caci-maki mereka? Pada rasa sakit yang mereka berikan? Padahal hanya dunia, tempat perjalanan yang nantinya akan kita tinggalkan?
Ah, mungkin memang begitu ritmenya.
Aku hanya ingin berpesan, hati-hati ya di jalan, hati-hati dalam perjalananmu.
0 comments: