Halo! Selamat datang di blog Resna Karina, ini adalah tulisan ku yang masih perlu banyak perbaikan, pembelajaran dan jauh sekali dari kata sempurna. Feel free untuk berikan masukkan dengan meninggalkan komentar. Enjoyed!

Menapakki dunia yang seakan tiada henti, iya, dunia itu tiada henti, perjalananmu tidak akan berakhir sebelum akhirnya kau pulang sesuai man...

Perjalanan Itu Tiada Henti

Menapakki dunia yang seakan tiada henti, iya, dunia itu tiada henti, perjalananmu tidak akan berakhir sebelum akhirnya kau pulang sesuai mandat Sang Ilahi. 

Kamu fikir perjalananmu tidak akan sepanjang yang kamu kira, ya? 

Bahkan, ketika kamu merasa telah menemukan tempat tujuanmu itu bukan berarti perjalananmu berhenti atau telah usai, banyak yang mengartikannya telah sampai pada tujuannya. 

Tidak, tidak akan usai. 

Tujuan itu hanya kata, tidak pasti, tidak tetap, sangat dinamis, bahkan tidak ada yang dapat memberikan garansi. 

Lalu kita bisa apa? Melakukan perjalanan dengan sebaik mungkin? Basi! Memang begitukan caranya, lalu apalagi?

Menyiapkan perbekalan yang kita tidak pernah tau apa yang akan dihadapi sepanjang jalan.

Jangan terlena

Jangan merasa nyaman

Jangan terlalu merasa sudah sampai tujuan

Jangan terlalu lama beristirahat, nanti tidak siap

Jangan lupa bersyukur

Jangan lupa selalu siapkan amunisi perjalanan


Lelah ya? Beristirahatlah

Tetapi ingat, bahwa perjalananmu itu belum akan usai. 


Betul, hidup ini adalah sebuah perjalanan

Kehidupan itu adalah sebuah pembelajaran

Pelajaran yang kamu harus lakukan mau tidak mau setiap saat

Jangan kamu terlena pada dunia yang begitu fana dan sangat sementara ini

Sementara namun tidak pernah berhenti apalagi memberikanmu ruang sunyi yang abadi, itu tidak akan pernah

Memangnya kamu tau kemana tujuan perjalananmu nanti? 

Memangnya kamu bisa bertanya pada siapa?

Memangnya ada yang memberi tau kamu kemana kamu akan pergi?

Memangnya apa yang kamu cari disini? 

Merefleksi diri sangat tidak mudah


Padahal sesama musafir kehidupan, tetapi kenapa begitu kita takut pada penilaiannya? Pada cemoohannya? Pada caci-maki mereka? Pada rasa sakit yang mereka berikan? Padahal hanya dunia, tempat perjalanan yang nantinya akan kita tinggalkan? 

Ah, mungkin memang begitu ritmenya. 


Aku hanya ingin berpesan, hati-hati ya di jalan, hati-hati dalam perjalananmu. 

0 comments: