Halo! Selamat datang di blog Resna Karina, ini adalah tulisan ku yang masih perlu banyak perbaikan, pembelajaran dan jauh sekali dari kata sempurna. Feel free untuk berikan masukkan dengan meninggalkan komentar. Enjoyed!

Hai Ayah,  Saat aku menulis ini, 3 tahun sudah waktu perpisahan kita. Ada rindu yang tak terbilang, ada rasa yang amat dalam, ada cerita dal...

Ayah Akan Selalu Bersama Kamu

ilustrasi


Hai Ayah, 

Saat aku menulis ini, 3 tahun sudah waktu perpisahan kita. Ada rindu yang tak terbilang, ada rasa yang amat dalam, ada cerita dalam botol-botol yang tak terbuka. Ada anak gadis yang (sebetulnya) kehilangan arah. 

Aku tau..... engkau selalu membersamai ku. 


Ayah, terima kasih untuk pesan indahmu... 

Aku tau, bahwa semasa engkau hidup disetiap tetesan keringatmu adalah untuk keluarga, untuk aku. Aku tau, bahwa engkau begitu mencintai ku, engkau bangga padaku, engkau sangat menjaga aku walau kita tak bersama lagi, engkau selalu melihatku dari Sana. 

Engkau selalu hadir dalam masa-masa sulitku. Engkau selalu senyum meskipun itu salahku. Engkau selalu memberi pesan indah sebagai penguatku. 


"Kak, untuk apapun yang terjadi, ini semua bukan salahmu. 

Teruslah melangkah bahwa hidup ini harus tetap berjalan meski tidak sesuai dengan apa rencanamu. 

Kak, percayalah pada rencana-Nya. Alam semesta akan bekerja dengan semestinya. 

Teruslah berbuat baik, meskipun orang lain tidak baik atau tidak lagi baik denganmu. Kamu pasti akan ditemukan oleh orang-orang baik. 

Kak, tidak perlu bekecil hati, bahwa kamu lebih besar dari apa yang kamu bayangkan. Kamu adalah kebanggan Ayah. 

Jangan kalah dengan ketakutanmu, segala macam trouble pasti ada solusinya. 

Jangan bersedih putri kecilku yang selalu ceria. Jika Ayah masih bisa menggenggam mu, Ayah akan mengupayakan apa saja untukmu. 

Teruslah bangkit, berlapang hati, sabar dan teruslah tumbuh untuk belajar. Gali lah ilmu sampai nafas terakhirmu. 

Ayah akan selalu bersama kamu,".


Ayah, kata-kata itu bergitu indah. Senyummu begitu lembut. Hadirmu adalah penguat untukku. Engkau selalu hadir kapanpun. Meski aku tidak lagi bisa seleluasa itu melihatmu. 


Aku rindu belahan rambut klimismu. Senyum gingsulmu. Kasarnya tanganmu, namun kuku kelingkingmu yang selalu lebih panjang dari kuku lainnya. Tutur katamu yang lembut, tidak pernah sekalipun mencampakkan kami, keluargamu. Nada bicaramu yang selalu lembut, tidak pernah membentak sekalipun. Aku rindu kamu, Ayahku. 


Aku akan selalu berusaha menjadi putrimu yang tangguh, kuat, rendah hati, bijaksana. Seperti pesanmu. 


Aku akan berusaha menjadi gadismu yang pantang menyerah pada apapun. Menyayanyi diri sendiri. Seperti keinginanmu. 


Aku akan berusaha menjadi orang dermawan juga tidak pelit ilmu, seperti dirimu. 


Terima kasih Ayah engkau hadir dalam tumbuh kembangku. Meskipun capek lepas kerja, tapi selalu mau main sama anak-anakmu. 


Yah, I'm so proud of you. No matter what or people say about you. You're my hero. 


dan..... 




Suatu hari nanti ya Ayah, percayalah, suatu hari nanti, pasti akan tiba saatnya yang kau impikan untukku. 

0 comments: