Halo! Selamat datang di blog Resna Karina, ini adalah tulisan ku yang masih perlu banyak perbaikan, pembelajaran dan jauh sekali dari kata sempurna. Feel free untuk berikan masukkan dengan meninggalkan komentar. Enjoyed!

Hadirmu Sebagai Penyembuh Trian , hadirmu betul-betul menyembuhkan. Hadirmu yang aku idam-idamkan. Tuturmu sangatlah lembut, perhatianmu san...

Triawan, Cinta Bukan Begitu | PART IV




Hadirmu Sebagai Penyembuh

Trian, hadirmu betul-betul menyembuhkan. Hadirmu yang aku idam-idamkan. Tuturmu sangatlah lembut, perhatianmu sangatlah penuh, penjagaanmu ternyata sepanjang waktu, bahkan marahmu tak buatku takut. Aku tidak perlu menjadi orang lain, aku menjadi diriku sendiri dengan nyamannya dihadapanmu begitu kamu terima segala kurangku dengan sempurna tanpa ada rasa khawatir. Mengapa kamu baru hadir setelah lika-liku yang melelahkan?

Sungguh aku suka sekali dengan Taman Kunang-kunang 'milikmu' ini, indah sekali. Apa adanya kamu sudah buatku nyaman sekali, tidak perlu kamu jadi jagoan, tidak perlu kamu jago main basket, tidak perlu kamu jago main sepak bola, kamu adalah kamu dengan sapaan yang aku suka disetiap pagi. Seperti kopi yang menghangatkan dan aromanya yang candu. 

Aku pernah bertanya pada Trian, apakah dia tau kalau aku pernah berpacaran dengan Doni juga dengan Bian, jawabnya adalah, sangat tau. 

Trian adalah orang yang memberikan informasi tentang aku kepada kedua orang itu yang kerap mencari-cari info apa hal yang menjadi kesukaanku. Trian juga yang mensupport kala Doni dan Bian berencana menembakku. Dan Trian adalah teman baik mereka. 

Aku langsung menatap curiga pada Trian saat itu. Dengan tatapku yang sinis, Trian langsung mengusap kepalaku dengan lembut.

"Kamu gak perlu khawatir sama aku, aku gak punya niat jahat ke kamu. Aku suka sama kamu sudah hampir 3 tahun. Aku mengupayakan apapun untuk kamu pun tidak sebentar. Untuk apa aku buang-buang waktu," ucap Triawan.

"Lalu, kenapa kamu justru malah setuju saat Doni dan Bian nembak aku? Katanya kamu sudah ada perasaan dengan ku sejak lama?" sahutku.

Trian hanya senyum, "ada bagian yang mungkin kamu belum ngerti, nanti kita ke taman ya, aku kasih tau nanti,".



Mencintai Tidak Harus Memiliki

Klasik, tapi begitulah adanya. 

"Kamu tau makna ikhlas, sayang?" tanya Trian tiba-tiba.

"Merelakan apapun yang terjadi," jawabku.

Dengan senyum Trian bereaksi atas jawabanku dan untuk pertama kalinya aku mendengar makna mencintai yang indah dari Triawan. 

"Sandra, aku betul-betul mencintai kamu, aku betul-betul menyayangi kamu, aku memohon pada Tuhan untuk selalu menjaga kamu. Aku minta pada Tuhan agar kamu selalu bahagia, aku selalu ingin lihat kamu bahagia, tersenyum. Aku merasa belum mampu untuk membuat kamu senang, dulu aku merasa belum memiliki keberanian seperti sekarang ini. Maka jika kamu bisa bahagia dengan yang lain, aku pun akan bahagia, karena bagi aku senyummu adalah segalanya. Aku tidak ingin kamu sedih apalagi sampai menangis. Akan sakit sekali hati aku, San."

"Aku kenal kamu sudah seperti Sandra apa adanya, aku suka kamu ya karena kamu adalah Sandra, aku tidak ingin menjadikanmu seperti apapun termasuk seperti keinginanku. Kalau kamu suka dengan orang lain, itulah seleranya Sandra, wanita yang aku kagumi. Aku sayang kamu satu paket dengan segalanya yang ada di kamu,"

"Kalau kamu harus sama orang lain dan kamu bahagia, aku tidak apa-apa, karena mencintaimu tidak harus memaksakan apa-apa. Aku boleh mengupayakan segala usaha, tapi tidak boleh memaksakan apa mau ku,"

"Apa adanya kamu, sudah membuatku utuh dengan perasaan yang indah dihati aku. Apa adanya kondisi kamu, kamu tetaplah wanita yang menarik perhatianku. Karena cinta menurutku memanglah seperti itu. Aku akan menodai cinta jika aku memaksa kamu menjadi apa yang aku mau, termasuk menjadi milikku sepenuhnya,"

"Jika bersamaku kamu tidak cukup bahagia, maka kamu boleh mencari bahagiamu dengan yang lain. Jangan khawatir, aku tetap seperti ini, tidak akan pergi, akan tetap padamu, Sandra,".

Apa yang bisa kalian lalukan jika mendengar kata-kata itu dari orang yang kalian sayang? Yang juga sudah mengenali kita sejak lama?

Aku tidak tau terbuat dari apa hatinya Trian, laki-laki yang begitu rapi akan segala hal, laki-laki yang detail akan segala seuatu, well prepared, wangi, yang aku kenal sebagai pasanganku kini, memiliki hati yang demikian. 

Entah mengapa aku seperti merasa bersalah sekaligus beruntung. 


"Karena mencintai tidak harus selalu memiliki," ucap Trian.


Namun, sekarang aku beruntung memilikimu, Trian. Sayang, terima kasih telah menjadikanku wanita paling beruntung merasa dicintai sebegitu dalamnya. Terima kasih Tuhan, ditempat yang indah ini, Taman Kunang-kunang dengan kemerlap cahaya kecil-kecil yang berterbangan, langit yang hampir gelap, udara yang sejuk, plus ada ring basket dipinggir lapangan, aku dibersamakan dengan laki-laki yang mencintaiku begitu hebatnya. 

Triawan, I love you. 




to be continued........


0 comments: