Halo! Selamat datang di blog Resna Karina, ini adalah tulisan ku yang masih perlu banyak perbaikan, pembelajaran dan jauh sekali dari kata sempurna. Feel free untuk berikan masukkan dengan meninggalkan komentar. Enjoyed!

 "Terima kasih, diriku...," Kita sudah mampu berjuang sampai detik ini, sudah bersusah payah akan segala perang yang terjadi dikeh...

Memaafkan dan Menemukan Diri Sendiri


 "Terima kasih, diriku...,"


Kita sudah mampu berjuang sampai detik ini, sudah bersusah payah akan segala perang yang terjadi dikehidupan nyata. Tak jarang ingin sekali menyerah, tetapi aku sangat berterima kasih pada diriku sendiri karena pada akhirnya kita tidak menyerah pada keadaan sesulit apapun itu. 

Bahkan tersulit sekalipun bikin sesak nafas, aku dituntun Yang Maha Kuasa untuk menemukan jalan penyelesaiannya. Semua yang kulalui, akhirnya aku bisa melewati semua. 

Aku memaafkan diriku untuk apapun yang telah dilewati, manis dan pahit, salah dan bodohnya, khilaf dan diluar batasnya, dan segala macamnya. Aku memafkan diriku yang telah lalu. 

Tidak, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang telah lalu, meskipun sangatlah menyakitkan, sangatlah membuat sesak nafas. Semua itu momen dan pelajaran berharga dan menjadi manis dalam kenangan. Ya, kenangan sekalipun itu bukanlah yang menyenangkan. 

Oh Tuhan....

Aku masih berada disini.

Dan pada akhirnya, aku menemukan diriku sendiri.

Diriku yang begitu hebatnya akan cinta yang luar biasa.

Aku memiliki cinta kasih yang begitu dashyatnya, dan kini akan aku curahkan pada diri sendiri.

Kerap kali lupa memberikan cinta kasih pada diri sendiri, kita terlalu sibuk untuk selalu menyenangkan orang lain. 

Terima kasih karena aku selalu bisa dalam kontrol meskipun dalam marahku yang hebat. Tidak seperti gadis kampungan yang konyol. 


Menemui Diriku

Aku menemukan diriku dengan balutan busana putih sedang duduk dipinggir pantai menikmati deburan ombak nan syahdu dan sepi, tanpa bising dengan kepadatan. Banyak luka yang ada padanya. Sendiri tanpa tatapan tertuju, mungkin sedang butuh tangan Tuhan. 

Aku datang menghampiri, memanggilnya dengan lembut, ia menoleh lemah lalu melemparkan senyum gingsul nan manis. Memberi salam "Assalamualaikum", merapihkan rambutnya ke belakang telinganya. Ku lihat lebih dekat dan ku pegang luka nya yang sungguh banyak hampir disekujur tubuh. Bernafas dengan susah payah. Kupeluk lalu ku menangis dalam dekapannya.

"Maafkanlah aku ya, aku tidak memperdulikan diriku sendiri, engkau sudah sangat bersusah payah hingga seperti ini. Maafkanlah salahku dan kebodohanku,".

Tersenyum lemah.

"Terima kasih engkau menjadi sosok tangguh yang selalu mendorong untuk selalu bisa. Terima kasih selalu mampu bersusah payah. Terima kasih sudah berjuang hingga detik ini,".

Kupegang tangannya. 

"Kita berjuang lagi bersama, aku berjanji dan berusaha sekuat mungkin untuk lebih memikirkan kita, lebih sayang dengan kita, lebih mencintai diri sendiri. Kita masih kuat kan? Kita ukir mimpi-mimpi kita kedepan, ya. Kita pasti bisa. Teruslah melangkah, tanpa beban. Akan ku basuh dan sembuhkan luka-luka ini. Mari kita mulai lagi,".

Kupegang pundak dan rambutnya, berpelukkan, menikmati pantai sejenak, memejamkan mata, mendengar deburan ombaklalu aku berjalan pergi meninggalkan diriku, aku menuju jalan yang lebih indah, memalingkan wajah bebalik badan tersenyum lalu melanjutkan jalan. Jalan yang indah. Aku pergi dengan meninggalkan senyum manis, ia pun sudah tersenyum sumringah. Kami berdadah-dadah kecil. 

____________________________________________________________

Dengan kamu memahami dirimu sendiri, memaafkan serta menemukan dirimu sendiri, akan lebih mudah jalanmu kedepan. Kamu lebih memahami diri sendiri, apa yang dirimu perlukan, butuhkan, tidak saja yang kamu inginkan. 


Aku memaafkan diriku sendiri dan aku menemukan diriku, begitu banyak berkas dalam bab yang masih belum terselesaikan. Kini saatnya aku teruskan bab yang belum terselesaikan. 


Ya Allah, peliharalah setiap langkahku.....

0 comments: