Halo! Selamat datang di blog Resna Karina, ini adalah tulisan ku yang masih perlu banyak perbaikan, pembelajaran dan jauh sekali dari kata sempurna. Feel free untuk berikan masukkan dengan meninggalkan komentar. Enjoyed!

Hai, udah lama juga ya gue gak nulis. Kali ini gue bakalan nulis yang menjadi trending topic beberapa waktu lalu, ya perhelatan olahraga 4 ...

Dibalik Suksesnya Pagelaran ASIAN GAMES XVIII (GBK)


Hai, udah lama juga ya gue gak nulis.

Kali ini gue bakalan nulis yang menjadi trending topic beberapa waktu lalu, ya perhelatan olahraga 4 tahunan terbesar di asia, Asian Games XVIII yang dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Jakarta-Palembang dipilih sebagai tempat pelaksanannya.


Cerita dibalik suksesnya Asian Games di GBK

Disini gue gak akan membahas segi pelaksanaannya, seperti cabang olahraga, perolahan medali, atau hal yang menonjol dari Asian Games 2018 ini. Tapi, gue akan cerita dibalik itu semua, mungkin dari sisi lain.

Tentu tau kan kalian bahwa Opening Ceremony dan Closing Ceremony dilaksanakannya di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Karena kebetulan gue tinggal ditanah Jawa atau tepatnya tidak jauh dari Jakarta, maka gue akan cerita dibalik suksesnya acara Asian Games di GBK yah. So, gue gak akan bawa-bawa Palembang disini.


Jujur, selama ajang olahraga ini berlangsung yakni 2 minggu, gue gak nonton pertandingan apapun. Niat banget mau nonton cabang olahraga Taekwondo (karena gue mantan Taekwondoin) tapi apa daya, tiket ludes dan gak pernah kebagian mulu.

Kalian pernah gak terfikirkan hal-hal pendukung yang menjadi kesuksesan suatu acara? Kebanyakan orang awam menurut gue pribadi tentunya hanya akan mengapresiasi dari si penggagas pembuat acara tersebut. Atau kasarnya, orang-orang besar dibalik itulah. Ya, memang mereka patut diapresiasikan karena ide hingga terlaksananya acara tersebut. ASIAN GAMES 2018 SUKSES! And I am So Proud for this event. Yes, we are INDONESIA!

Duh… maap masih euphoria hehe

Namun, acara ini gak akan terlaksana tanpa adanya kontribusi semua elemen bahkan sampai yang terkecil sekalipun.

Mulai dari dua tahun yang lalu, saya tahu sendiri saat Gelora Bung Karno mulai ditutup, pedagang mulai di ‘usir’ alias tidak boleh berjualan lagi. Dulu sempat gue kesana dan tanya-tanya kenapa ko disuruh pindah pedagang yang biasanya meramaikan lari pagi weekend ku di GBK. Mereka bilang GBK akan direnovasi dimana akan selesai tahun 2018. (Alamak! Dalam hati ko lama kali sampai 2 tahun. Waktu itu tahun 2016 akhir kalau gak salah).

Setahun yang lalu, saat gue sering main di Senayan (ya mungkin sebagian anak Jakarta tau lah~) ku lihat siang-malam pembangunan renovasi GBK makin gencar. Suatu malam pernah beberapa kali gue tanya-tanya sama tukang-tukang termasuk yang ngaspal jalan yang bawa kendaraan untuk aspal jalan itu. Entah, saya itu suka sekali bertanya.

Mereka cerita soal sistem kerja mereka, mereka ditarget bahwa harus selesai dalam sekian waktu. Macam-macam yang mereka ceritakan ke gue.

Gue mulai lihat spanduk yang ditempel yaitu “18.8.2018” dengan logo maskot-maskot nan menggemaskan itu. Tau kan yah?


istimewa


Terus para penjual makanan yang biasa jualan malam-malam (Taican Senayan, dll) mereka bilang “Nanti gak boleh jualan dulu disini, tapi belum tau kapan cuma udah dikasih tau nanti pas acara olahraga disini gak boleh jualan dulu. Iya, dipindahin”.

Renovasi telah usai, pengunjung yang ingin berolahraga diperbolehkan masuk area GBK, saya beberapa kali sudah lari disana, entah itu lari pagi, lari sore, ataupun lari malam.

Disitu saya melihat perubahan GBK yang memang sudah saya sukai dari dulu (dulu suka banget nonton bola disini) kini GBK begitu indahnya, rapi, dan apik dilihat. YUK MARI KITA JAGA FASILITAS INI SAMA-SAMA!

Sampai tibalah saatnya, pagelaran Asian Games 2018 dimulai, yakni saat Opening Ceremony. Saya, ada di GBK, namun saat malam, saat opening ceremonynya saya tidak didalam. Saat acara berlangsung sejumlah ruas jalan ditutup. Waktu itu tidak seheboh saat Closing Ceremony (mungkin karena suksesnya opening ceremony animo masyarakat terpancing saat closing ceremony).

Malam itu, saya bertemu dengan yang juga turut menjadi bagian dari suksesnya hajatan ini, sekarang menjadi kawan, jujur malam itu baru pertama kali ketemu kenal dari temen saya. Dari awal kenal itu, saya mendapatkan segudang cerita yang seru sekali kami bahas. Ia merupakan salah satu personel pengamanan acara tersebut di GBK, satuan Brimob Kelapa Dua, Depok.

Tentu kalian tau, pengamanan TNI-POLRI pada hajatan ini, berapa banyak yang diturunkan. Yang heboh diberitakan adalah pada saat acara opening ceremony dan closing ceremony yang menurunkan ribuan personel. Kalian tidak tahu berapa banyak yang stand by selama 2 minggu disana bukan? Yang tidur ditenda, yang tiap malam patroli untuk menjamin keamanan. Tentu kalian tau, tempat ramai akan menjadi sasaran kejahatan bahkan kejahatan yang paling besar sekalipun.


istimewa

Ada beberapa kawan yang jaga disana selama 2 minggu. Mereka bercerita suasana siang seperti ini dan suasana malam seperti ini. Mereka (gabungan TNI-Polri harus siaga selama 2 minggu x 24 jam!) Untuk bisa memastikan bahwa tidak akan terjadi hal yang membuat gaduh, yang tidak memberikan kenyamanan kepada pengunjung, ditambah tidak sedikit turis yang datang disana.

Ada yang sampai gak mandi, ada yang sampai sudah bosan dengan keramaian, ada yang sampai tidak nafsu makan, ada yang masuk angin kena angin malam, ada yang gak ganti baju, ada yang meninggalkan keluarganya dirumah, ada yang menahan rindu, ada yang saya temui sedang video call dengan yang tercinta entah dimana berada. Banyak sekali ceritanya.

Tidak sampai disitu, saya juga temui dan kalian pasti tau para relawan yang membantu disana, yang menunjukkan arah jalan, yang membantu para pengunjung intinya. Mereka dengan senang hati meluangkan waktu dan tenaganya, ya serupa. Ada yang kelelahan, itu terlihat sangat jelas.

Berjalan sendiri, sambil melihat sekeliling, tawa, teriakan, nyanyian, hingga tangis haru, tumpah ruah disana, ya di GBK.Ada yang mau dan dengan sabarnya membersihkan sampah, alasan mereka karena tidak mau dilihat turis asing bahwa Indonesia masyarakatnya suka buang sampah sembarangan. Diseluruh wilayah GBK bersih! Banyak relawan yang mau mengambil sampah-sampah dengan senyum, wah Tuhan dalam hati ku sungguh ini sangat menakjubkan. Hingga memberikan efek kepada yang lain untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Saat itu saya lihat orang Indonesia yang sudah mau menanamkan budaya antri. Saya lihat antrian yang ingin masuk ke GBK sebegitu panjaaaaaangnya. Tentu, ini berbeda sekali dengan beberapa tahun sebelumnya dimana orang Indonesia yang suka serobot dan ogah antri.Ada lagi saya temui tukang-tukang jualan seperti yang jual minuman yang juga menyediakan pop mie, ia rela berjualan disudut yang tak terjamah pengunjung tapi ia senang GBK bisa seramai ini “Indonesia sekarang udah bagus neng, GBK sekarang juga udah bersih, biarpun saya gak bisa jualan disini ntar karena udah steril tapi seneng”.

Yang jagain genset, tengah malam tetep harus stand by, mobil-mobil sampah yang kerjanya juga malam, supir bus yang mengantar atlit dan pengunjungung GBK hingga malam. Petugas SatPol PP dan Dishub yang juga turut terjun ke jalan mengatur lalu lintas. 


Drumb band dari Akpol dan Akmil
Teman-teman jurnalis yang siang malam juga selalu hadir, mengambil sudut penting yang menarik untuk disiarkan hingga betul-betul dunai menengok Indonesia dan mengapresiasi dalam Opening serta Closing Ceremony Asian Games 2018. SALUTE!! Gue tau banget gimana rasanya wara-wiri untuk dapet angle terbaik itu memang bener-bener butuh perjuangan. Sampai gue ketemu jurnalis asal India, wah banyak belajar deh ngeliat beliau.

Saya beruntung melihat langsung dari sisi lain. Mungkin kemeriahan didalam stasion saat acara berlangsung bisa dilihat dilacar kaca atau diputar ulang di YouTube. Namun, sisi luar yang menjadi tiang-tiang kesuksesanlah yang tidak akan diketahui banyak orang dilihat kasat mata. Saya sungguh beruntung.

Semua itu tidak akan terjadi tanpa adanya yang tukang bangunan yang merenovasi GBK hingga segini bagus sekarang. Gak ada terjadi tanpa tukang bersih-bersih sampah hingga GBK bersih dari sampah dan gak bau! Gak akan terjadi tanpa adanya pengamanan dari orang yang mau tidur-tidur di pos. gak akan terjadi orang yang suka joget-joget yang bikin heboh dan ngasih semangat yang lain.

Kata kawan saya, “satu saja ada ledakan entah itu dari senpi ataupun yang lain, Indonesia dianggap gagal dalam even ini. Kita ini yang menjamin hal tersebut”. Tanggung jawab yang besar bukan? Terima kasih Polri dan TNI atas sinergitasnya menjaga keamanan.

Saya jarang ngobrol dengan tentara, karena… menurut saya mereka agak kaku dengan dunia diluar dari mereka. Ini pendapat saya loh ya, gak ada maksud menggiring opini atau maksud lain. Bukan berarti saya benci atau apa, malah saya ada dekat dengan tentara haha. Sstttt….


Perhelatan ini sungguh memang tidak terlupakan, dan akan jadi cerita dimasa tua nanti… Tentu akan saya ceritakan kepada anak saya nantinya. Sebegitu serunya perjalanan ibumu ini, Nak. (Halaaaaah, ngayal aja dulu).

Terima kasih juga untuk seluruh panitia yang sudah bekerja keras, serta untuk para penonton diseluruh Indonesia karena dibalik para penonton selalu ada doa, “AYO …. KAMU PASTI BISA, BISMILLAH” tidak peduli perbedaan keyakinan.



Bahkan, yang betul-betul menghebohkan yaitu, salah satu atlit Silat yang berhasil membuat dua bacapres berpelukan, dalam balutan bendera Merah-Putih, dalam hitungan menit foto itu langsung tersebar ke seluruh Indonesia. Ditengah kondisi politik yang panas membuktikan seluruh masyarakat memiliki jiwaa nasionalis yang sama yaitu SATU INDONESIA, NKRI HARGA MATI!

Seakan mencairkan yang sedang panas. Terima kasih Hanifan!

Hingga Closing Ceremony, rasa hati ada bangga ada sedih. Yang selama ini saya cari tau dan bertanya-tanya dengan puluhan orang yang saya temui, saya tau itulah endingnya, sedihnya yakni berpisah dengan orang-orang yang saya temui selama even itu berlangsung. 

Betul-betul momen yang jarang sekali bisa terjadi.Sampai jumpa dilain waktu, mungkin akan ada cerita mengejutkan lainnya. 

Gue yakin, generasi gue akan lebih kreatif dan akan mampu bersaing dengan dunia global. Gue PERCAYA!

Terima kasih Tuhan telah memberikan ridho untuk kelancaran semua ini. Dan terima kasih untuk semua kerja keras, keringat, tenaga, dan waktu kalian semua yang sudah berkontribusi. Semoga dibalas dengan rahmat Tuhan. AMIN.




0 comments: