Pada pertengahan tahun 2019 aku memberanikan diri untuk solo travelling dengan budget yang betul-betul minim. Bisa dibilang, modal nekat tok, cuk!
 |
| getty images |
Waktu itu karena ada waktu luang yang cukup panjang, dan betul-betul sedang "lelah" rasanya. Aku memilih untuk memberanikan diri pergi keluar, sendiri. Aku ingin pulang kampung mengunjungi Mbah Kakungku, saudaraku, Pak Wo dan yang lainnya. Lalu tujuan akhirku adalah Surabaya.
Untuk pertama kalinya aku beranikan menginjakkan kaki ke Jawa Timur. Mentok-mentok jauhnya aku itu cuma sampai Jawa Tengah ataupun Yogyakarta. Ke Bali saja aku belum pernah. Jadi kebayang dong nekatnya aku pada saat itu hehe. Karena aku terbilang 'anak rumahan', berpergian jauh hanya berani dengan keluarga saja.
Mulai lah perjalananku...
Dari Ciledug aku naik bus jurusan Pemalang, waktu itu harga tiketnya seingetku 90 ribu dengan bis Dewi Sri. Lalu disana aku dijemput mas ku, bermalam ditempat mas dan Mbah Kakungku. Keesokan harinya dengan saudara ku menuju ke daerah Limpung dan daerah Weleri. Masih sekitaran Pekalongan. Bermalam di rumah saudaraku.
Setelah usai silaturahmi bersama saudara-saudara, esok harinya aku melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Dengan bis kecil dari Weleri menuju Semarang, kalau tidak salah harga tiketnya tidak sampai 40 ribu. Sampai di Semarang aku langsung bablas menuju Surabaya, hanya pindah bis yang lebih besar menuju ke Ibukota Provinsi Jawa Timur.
Kalau tidak salah harga tiketnya 70 ribuan. Sampai tibalah aku di Surabaya. Karena disana aku tidak ada saudara, sewa kamar sekitar harga 150 ribuan untuk bermalam. Aku segera istirahat karena perjalanan itu cukup melelahkan.
Mulai pagi hari aku keliling Surabaya, menggunakan sepeda motor. Dan betapa kagumnya aku pada Surabaya. Kotanya bersih sekali! Tentu tertata dengan rapi. Saat itu Surabaya dipimpin oleh Walikota yang terkenal akan ketegasan serta kecintaannya pada Kota Surabaya. Yap, Bu Tri Rismaharini atau Bu Risma.
Kagum sekali aku pada beliau, hampir tidak ada sampah barang satupun yang aku lihat di taman-taman kota. "Ini sih gila" dalam hatiku.
Taman-tamannya serasa 'hidup' karena banyaknya orang yang bersantai di Taman Kota, bahkan ada siswa/i belajar kelompok disana, turis-turis, dan banyak lagi yang berlalu lalang. Udara yang begitu sejuk, parkir yang tertata rapi dengan petugas yang ramah. Oh juga sistem parking yang sudah canggih disana.
Aku tidak berlebihan kok! Betul-betul inspiratif sekali berada disana. Masyarakat yang bisa menjaga kebersihan dan ketertiban bersama-sama. Rasa memiliki kota ini tanpa terkecuali itulah yang mesti dipupuk dan ditiru oleh daerah-daerah juga kota-kota lainnya.
Kali pertama aku ke Surabaya, kagum aku rek! Banyak belajar. Sayangnya waktuku tidak banyak disana. Belum sempat mencicipi ragam kuliner yang ada disana, sore itu aku harus kembali lagi ke Jakarta. Mungkin lain waktu ada lagi kesempatan itu, berkunjung ke Surabaya dan mencicipi kuliner-kuliner khas yang ada disana.
Hmm penasaran, apa saja sih kuliner khas yang harus dicoba di Surabaya? Tentu kalian boleh dong kasih tau aku.
Sore itu aku kembali ke Jakarta dengan naik bis. Dari stasiun Bungurasih, harga tiket menuju Jakarta sekitar 320 an. Dan kamu tau berapa yang sudah ku keluarkan untuk transportasi dan penginapan? Sekitar 670 ribu saja. Dan untuk makan serta ongkos-ongkos lainnya, aku ingat betul total aku hanya menghabiskan 750 ribu saja. Eitsss dan itu masih ada sisah recehan sih hehe.
Ini menjadi pengalaman menarik untuk ku, tentu saja! Dan semoga saja ada kesempatan untuk bertualang lebih seru dan lebih jauh lagi!
Jika kamu punya rekomendasi untuk dikunjungi, just let me know yaa ☺
0 comments: