Untuk Yang Tak Sengaja

Entah Bagaimana semesta pada waktu itu merestui aku bisa bertemu dan kenal denganmu. Iya kamu.... Kamu yang tidak di sengaja.

Jika diingat kembali awal mulanya, rasanya mustahil sekali, namun apa yang tidak mungkin bagi semesta?

Tidak ada yang aku sesali, sedikitpun

Tiap momen tiap proses kehidupan, aku sangat menikmati.
Ujung kisah bukanlah ambisiku, biarkan restu ilahi yang menjawab. Karena pada tiap pertemuan lah seharusnya kita bisa menikmati dan menghargai seutuhnya.

Tidak hanya padamu, pada tiap individu yang aku temui aku selalu belajar hal baru dan cerita baru. Ya istilah "tiap orang ada masanya, tiap masa ada orangnya" itu benar adanya.

Aku selalu berterima kasih pada Tuhan sudah menuntun langkahku pada tiap-tiap kisah yang menakjubkan.

Aku berterima kasih padamu....

Aku belajar banyak, aku punya semangat baru, aku punya motivasi, aku punya ambisi. Tidak hanya itu, aku rasa aku punya kekuatan baru, aku memiliki keberanian baru. Bahkan berkaca darimu aku melihat bahwa dunia ini sangatlah luas.

Kebijakan pun aku peroleh darimu. Terlepas dari bagaimana pribadi aslimu. Aku hanya kagum pada sosokmu. Keindahanmu bisa jadi hanya dalam khayalku. Tapi aku berterima kasih.

Aku tidak berharap kau pun harus demikian kepadaku. Soal senang-sedihku itu tanggung jawabku dan aku hanya memilih untuk menjadi lebih baik yang doronganya aku peroleh ketika aku memejamkan mata selain aku mengingat orang tua ku kau menjadi support system ku. Secara tidak langsung.



Aku menikmatinya dalam diam



Aku mengerti apa itu tanpa syarat. Sungguh nikmat sekali, menjadi tanpa beban buatku. Aku betul-betul memiliki waktu yang tidak lagi terbuang.

Aku percaya tentu ini sudah pasti atas ridho ilahi untuk melalui proses ini.

Aku berterima kasih padamu, kamu telah menyentilku.

Kini ku menjadi senang dan candu untuk terus belajar.

Secara tidak langsung mungkin kamu sudah memberikan semangat kepada orang lain yaitu aku.

Dimana pun kamu berada, semoga selalu dalam keselamatan.